Sabtu, 18 Desember 2021

2.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Coaching

PERAN COACH DI SEKOLAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BERDISFERENSIASI DAN PEMBELAJARAN  SOSIAL  DAN  EMOSI

      Dalam usaha mewujudkan merdeka belajar dan memaksimalkan potensi yang dimiliki anak sejak lahir, serta mengembangkan potensi yang sesuai dengan kodrat zaman, seorang guru harusnya memiliki jiwa yang besar dalam menuntun kodrat-kodrat tersebut. Menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dalam setiap pembelajaran, tentu harus dipersiapkan oleh seorang guru dengan baik. Pembelajaran berdisferensiasi itulah yang dapat mengakomodasi semua keberagaman yang dimiliki anak. 

   Pembelajaran disferensiasi adalah salah satu pembelajaran yang haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. Oleh karenanya guru perlu memetakan kondisi peserta didik yang ingin diajar, seperti kesiapan belajar, minat murid, dan profil belajar murid. Sementara hakikat pembelajaran berdiferensiasi meliputi diferensiasi konten, proses dan produk.



  Selain itu, guru hendaknya juga harus menguasai pembelajaran sosial emosi. Pembelajaran sosial dan emosi adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah.Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa disekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional. Pembelajaran PSE ini menjadi penting untuk diterapkan dalam komunitas sekolah karena bertujuan untuk kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial dan keterampilan membangun relasi serta pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.


      Sementara itu, peran coach diantara semua pembelajaran yang sudah diupayakan didalam kelas bahkan di luar kelas adalah untuk menuntun anak menjalani hidup dan mencapai kebahagian setinggi-tingginya di dalam masyarakat. Seorang guru bukan hanya berperan sebagai mentor maupun konselor. Namun, lebih berperan sebagai coach. Dimana peran coach bukan sebagai pemberi solusi, namun lebih bertindak sebagai rekan yang membimbing seseorang (coachee) untuk menemukan jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi. Oleh karenanya dalam melakukan proses coaching, coach akan menggali semua potensi yang dimiliki oleh coachee sendiri dan memberikan pilihan untuk memilih sendiri jalan keluar atau aksi yang sudah disampaikan sebelumnya. Dalam proses coaching terdapat konsep model Tirta yang meliputi, (T) tujuan, (I) identifikasi masalah, (R) rencana aksi dan (Ta) tanggung jawab.


KESIMPULAN

     Dalam menjalankan peran guru sebagai coach, guru dapat membantu murid dalam menyelesaikan semua masalah yang dihadapinya. Baik masalah dalam proses pembelajaran maupun masalah yang terjadi di kelas dengan teman-temanya. Semakin banyaknya masalah yang diselesaikan oleh murid, maka semakin mendewasakan mereka dalam berfikir dan bertindak ke depannya. Murid akan merasa lebih percaya diri karena penyelesaian masalah itu datang dari dirinya sendiri. Oleh karenanya, murid biasa terlatih dan dituntun untuk menyelesaikan masalah dengan penuh tanggung jawab. Sehingga akhirnya mereka siap untuk kembali ke masayarakat sebagai pribadi yang siap menerima tantangan, berpikir secara kritis serta siap menghadapi globalisasi.


Selasa, 19 Oktober 2021

1.4.a.9 Koneksi Antar Materi Budaya Positif

Asam sunti sangat familiar dengan kehidupan masyarakat Aceh. Masyarakat Aceh hampir tidak bisa dipisahkan dengan asam sunti. Asam sunti itu sendiri berasal dari belimbing yang sudah dijemur, diperam dan diberi garam. Asam sunti sering kita temukan di dapur-dapur masyarakat Aceh pada umumnya. Karena asam sunti merupakan bumbu wajib dalam masakan khas aceh. Demikianlah sekilas tentang asam sunti. Kali ini saya akan membawa asam sunti ke sekolah. Silakan dinikmati! 

https://online.fliphtml5.com/rfwfs/wtct/

Jumat, 27 Agustus 2021

1.1.a.9. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

 

1.       Sebelum saya mempelajari modul 1.1, saya percaya jika murid itu harus diam dan duduk mendengar dengan seksama setiap penjelasan guru. Ketika pembelajaran terjadi saya selalu berpegang dengan gaya belajar yang sama terhadap semua anak. Mereka akan mengerti jika menerapkan semua prinsip yang saya sebutkan di atas. Selain itu, dulunya saya selalu berpikir jika anak itu lahir dengan kertas buram tanpa coretan apa-apa. Anak lahir dalam keadaan polos, sehingga tugas keluarga, lingkungan masyarakat dan sekolah yang memoles anak-anak tersebut menjadi berwarna.

2.       Setelah saya mempelajari modul ini, saya menjadi tahu bahwa anak dilahirkan sudah dengan kodratnya sendiri. Mereka lahir dengan membawa coretan-coretan, namun masih buram. Mereka mereka lahir sudah dengan tipikal, gaya belajar, bahkan dengan potensi mereka masing-masing. Jadi, sebenarnya tidak ada anak bodoh. Namun, semua anak pandai sesuai dengan potensi mereka masing-masing. Selain itu, dalam pembelajaran saya sudah sedikit lunak, tidak terlalu kaku. Karena mereka punya gaya masing-masing dalam belajar. Hanya saja kita guru perlu tahu banyak cara agar pembelajaran tersampaikan dengan baik.

3.       Penerapan yang akan segera saya lakukan salah satunya adalah dengan memperhatikan kodrat alam dan zaman. Saya akan mengambil peran disini agar pembelajaran tidak terjadi searah. Saya akan lebih melibatkan mereka dalam pembelajaran. Bukan hanya sebagai murid, bahkan mereka bisa menjadi tutor bagi teman sebayanya. Saya akan lebih teliti lagi dalam melihat karakter serta kelebihan murid sehingga mereka tidak merasa sama dan istimewa.


Sabtu, 14 Agustus 2021

Modul 1.1.A Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia KHD

 

Sumber foto: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantara

1.     Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) tentang pendidikan dan pengajaran menurut saya adalah tentang bagaimana para guru mampu memberikan pendidikan dan pengajaran kepada anak sesuai dengan kebutuhannya. Kebutuhan pada era saat mereka dibesarkan, bukan memaksakan kebutuhan mereka dengan era yang seperti pernah kita alami. Karena hal itu jelas berbeda sekali, bukan anak yang harus di ubah ke zaman kita (para pendidik). Namun, kitalah yang harus siap berubah untuk berada di zaman mereka. Karena sejatinya zaman itu bergerak maju ke depan, bukan mundur ke belakang.

Dalam semboyannya, KHD mengibaratkan bahwa didepan guru harus bisa menjadi teladan, di tengah guru sebagai pemberi kekuatan atau ide sedangkan di belakang guru sebagai pemberi semangat. Di sini, sangat jelas kita lihat bahwa peran guru bukan hanya sebagai pemberi nilai atau pemberi pengetahuan semata. Justru guru punya tanggung jawab besar dalam hal mengayomi siswa menjadi pribadi yang bukan hanya cerdas dalam intelektual tapi bijak dalam beradap. Sebuah negara maju bukan hanya memerlukan generasi berintelektual tinggi. Sepatutnya dalam diri manusia intelektual tersebut terdapat pribadi beradap yang berakakter sehingga mampu mendorong dan menjaga peradaban bangsa ke arah yang lebih baik.

Relevansi pemikiran KHD dengan pendidikan Indonesia saat ini masihlah sesuai. Meskipun semboyan KHD sudah terbentuk sejak tahun 1922 saat beliau mendirikan sekolah Taman Siswa. Namun, semboyan tersebut masih sangat bisa dipakai untuk pendidikan Indonesia saat ini. Menurut KHD pendidikan yang sebenarnya adalah pendidikan yang berpusat dan berpihak kepada murid. Dimana kita semua mengetahui, bahwa pendidikan kita berada di era revolusi 4.0. Maka oleh karena itu, pendidik saat ini harus siap berada di era tersebut. Murid kita saat ini bukan lagi berasal dari generasi X atau generasi milenial. Sebagai pendidik kita sudah berhadapan dengan generasi Z dan generasi Alpha. Dimana generasi mereka sudah sangat familiar dengan teknologi. Mereka berada di era teknologi yang sangat-sangat hebat. Inilah yang dimaksudkan oleh KHD bahwa kita pengajar harus mampu memberikan pendidikan dan  mengembangkan mereka sesuai dengan zaman mereka saat ini.

Di sekolah saya saat ini memang belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan pemikiran KHD. Namun, saya berkeyakinan bahwa semua guru di sekolah saya selalu menginginkan anak didik menjadi lebih baik setiap harinya. Maupun bersaing secara intelek dan beradap dalam pergaulan untuk mencapai peradaban bangsa yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, saat ini kami selalu berusaha mengembangkan diri secara mandiri dan kelompok agar mampu memberikan pendidikan yang lebih baik lagi.

Secara menyeluruh saya juga belum sepenuhnya melaksanakan aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan pemikiran KHD tersebut. Namun, setiap harinya saya melaksanakan yang terbaik dari yang saya mampu dan selalu belajar agar lebih meresapi makna merdeka belajar. Sehingga bisa saya terapkan dalam kelas sepanjang hari. 

2.     Harapan yang sangat saya dambakan adalah dapat memposisikan diri bukan hanya sebagai guru dalam kelas. Namun, sebagai patner mereka di luar sekolah. Saya menginginkan siswa mampu beradaptasi dengan era revolusi 4.0. Meskipun saat ini mereka berada di fase atau keadaan yang kurang mengenal teknologi. Saya sangat meyakini pada saatnya mereka akan keluar dari zona tersebut, dan pada saat mereka keluar. Mereka tidak terkejut dengan situasi yang mengakibatkan mereka kehilangan motivasi, harapan dan cita-cita. Dan akhirnya kembali dengan tangan kosong dan hampa karena kurangnya pondasi yang kita bina sekarang. Saya berharap ada kegiatan, materi dan harapan pada modul tentang bagiamana menjadi tokoh idola dalam pembelajaran.

Kamis, 22 April 2021

Serah Terima Jabatan

 


Kamis, 22 April 2021 atau bertepatan dengan 10 Ramdhan 1442 H suasana di SMPN 3 Peusangan terlihat sedikit berbeda dari biasanya. Hari ini merupakan hari acara serah terima jabatan dari Pelaksana Tugas ke Kepala sekolah.

Acara berlangsung tertib dan khidmat dengan dipandu oleh Ibu Hildayani,S.Pd sebagai moderator. Sedangkan untuk pembacaan ayat suci Alquran dilantunkan oleh ibu Dra. Suryana. Sambutan pertama disampaikan oleh Pelaksana Tugas Drs.Mizwar.

Pada kesempatan ini, Drs. Mizwar meminta maaf kepada seluruh keluarga besar SMPN 3 Peusangan atas segala silap dan khilaf selama 1 tahun 6 bulan memimpin sekolah. Beliau juga tidak lupa mengucapkan selamat datang kepala kepala sekolah baru. Serta memohon untuk membimbing semua guru maupun TU pada masa mendatang. Dan besar harapan beliau, agar SMPN 3 Peusangan menjadi sekolah yang lebih baik lagi.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Bapak Ifwadi,S.Pd yang akan menjadi kepala SMPN 3 Peusangan. Sebagai kepala sekolah yang sudah banyak pengalaman berorganisasi, baik sebagai kepsek SMPN 6 Peusangan, ketua MGMP IPS kab.Bireuen, ketua PGRI kecamatan Peusangan, dsb (untuk profil lengkap kepala sekolah akan admin post pada kesempatan lain). Dalam bekerja nanti beliau sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak agar beliau dapat membawa sekolah tercinta ini menjadi lebih baik lagi. Karena tanpa dukungan semua pihak, mustahil beliau bisa memajukan sekolah sendiri.

Setelah acara penandatanganan serah terima jabatan yang disaksikan oleh seluruh guru dan tamu undangan. Selanjutnya sebagai petuah dari dinas bidang SMP diwakili oleh bapak Samsul Bahri, S.Pd, Mt. Beliau mengharapkan agar semua guru bersatu padu mendukung kepala sekolah baru. "Jika tidak bisa menjadi kayu dalam setumpuk kayu, maka setidaknya janganlah menjadi kerikil". Selanjutnya juga beliau memberi petuah agar berhati-hati dalam mengelola keuangan sekolah.

Terakhir, acara serah terima jabatan ditutup dengan membacakan alfatihah oleh semua orang yang hadir.

Tidak ada derai air mata dan haru. Karena kami warga SMPN 3 Peusangan tidak berpisah dengan siapapun. Melainkan kami merasa bahagia dalam menyambut anggota baru sebagai kepala sekolah. Karena kami, sangat meyakini kedepannya SMPN Peusangan akan lebih bisa berjaya dan maju.

"Selamat datang Bapak kepala sekolah. Kami siap berjuang bersama untuk kemajuan sekolah tercinta"

In memorian
Pak Mizwar adalah sosok yang begitu luar biasa. Sudah 1 tahun 6 bulan beliau menjabat sebagai pelaksana tugas. Namun, selama itu pula sosoknya tidak berbeda dari guru biasanya. Meski menjadi orang nomor satu disekolah. Beliau tidak pernah enggan dan malu memegang sapu lidi dan memungut botol aqua yang dibuang para siswa. Beliau rela terjun sendiri demi membuat lingkungan sekolah indah dan bebas dari sampah. Begitu juga saat di pagi hari, beliau juga termasuk orang pertama yang datang mengontrol sekolah.

"Terimakasih untuk semua pengorbanan yang sudah bapak berikan. Semoga Allah membalas semua kebaikan bapak".