Sumber foto: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantara
1.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) tentang pendidikan dan
pengajaran menurut saya adalah tentang bagaimana para guru mampu memberikan
pendidikan dan pengajaran kepada anak sesuai dengan kebutuhannya. Kebutuhan
pada era saat mereka dibesarkan, bukan memaksakan kebutuhan mereka dengan era
yang seperti pernah kita alami. Karena hal itu jelas berbeda sekali, bukan anak
yang harus di ubah ke zaman kita (para pendidik). Namun, kitalah yang harus
siap berubah untuk berada di zaman mereka. Karena sejatinya zaman itu bergerak
maju ke depan, bukan mundur ke belakang.
Dalam semboyannya, KHD mengibaratkan bahwa didepan guru harus
bisa menjadi teladan, di tengah guru sebagai pemberi kekuatan atau ide
sedangkan di belakang guru sebagai pemberi semangat. Di sini, sangat jelas kita
lihat bahwa peran guru bukan hanya sebagai pemberi nilai atau pemberi
pengetahuan semata. Justru guru punya tanggung jawab besar dalam hal mengayomi
siswa menjadi pribadi yang bukan hanya cerdas dalam intelektual tapi bijak
dalam beradap. Sebuah negara maju bukan hanya memerlukan generasi
berintelektual tinggi. Sepatutnya dalam diri manusia intelektual tersebut
terdapat pribadi beradap yang berakakter sehingga mampu mendorong dan menjaga
peradaban bangsa ke arah yang lebih baik.
Relevansi pemikiran KHD dengan pendidikan Indonesia saat ini
masihlah sesuai. Meskipun semboyan KHD sudah terbentuk sejak tahun 1922 saat
beliau mendirikan sekolah Taman Siswa. Namun, semboyan tersebut masih sangat
bisa dipakai untuk pendidikan Indonesia saat ini. Menurut KHD pendidikan yang
sebenarnya adalah pendidikan yang berpusat dan berpihak kepada murid. Dimana
kita semua mengetahui, bahwa pendidikan kita berada di era revolusi 4.0. Maka
oleh karena itu, pendidik saat ini harus siap berada di era tersebut. Murid
kita saat ini bukan lagi berasal dari generasi X atau generasi milenial.
Sebagai pendidik kita sudah berhadapan dengan generasi Z dan generasi Alpha.
Dimana generasi mereka sudah sangat familiar dengan teknologi. Mereka berada di
era teknologi yang sangat-sangat hebat. Inilah yang dimaksudkan oleh KHD bahwa
kita pengajar harus mampu memberikan pendidikan dan mengembangkan mereka sesuai dengan zaman
mereka saat ini.
Di sekolah saya saat ini memang belum sepenuhnya berjalan sesuai
dengan pemikiran KHD. Namun, saya berkeyakinan bahwa semua guru di sekolah saya
selalu menginginkan anak didik menjadi lebih baik setiap harinya. Maupun bersaing
secara intelek dan beradap dalam pergaulan untuk mencapai peradaban bangsa yang
lebih baik lagi. Oleh karena itu, saat ini kami selalu berusaha mengembangkan
diri secara mandiri dan kelompok agar mampu memberikan pendidikan yang lebih
baik lagi.
Secara menyeluruh saya juga belum sepenuhnya
melaksanakan aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan pemikiran KHD tersebut. Namun,
setiap harinya saya melaksanakan yang terbaik dari yang saya mampu dan selalu
belajar agar lebih meresapi makna merdeka belajar. Sehingga bisa saya terapkan
dalam kelas sepanjang hari.
2.
Harapan yang sangat saya dambakan adalah
dapat memposisikan diri bukan hanya sebagai guru dalam kelas. Namun, sebagai
patner mereka di luar sekolah. Saya menginginkan siswa mampu beradaptasi dengan
era revolusi 4.0. Meskipun saat ini mereka berada di fase atau keadaan yang
kurang mengenal teknologi. Saya sangat meyakini pada saatnya mereka akan keluar
dari zona tersebut, dan pada saat mereka keluar. Mereka tidak terkejut dengan
situasi yang mengakibatkan mereka kehilangan motivasi, harapan dan cita-cita. Dan
akhirnya kembali dengan tangan kosong dan hampa karena kurangnya pondasi yang
kita bina sekarang. Saya berharap ada kegiatan, materi dan harapan pada modul
tentang bagiamana menjadi tokoh idola dalam pembelajaran.