Menjadi Inovatif Meski Terpinggirkan
Sebagai calon guru ahli dari berbagai disiplin ilmu, tentunya
kita akan terus dihadapkan pada kewajiban untuk mengupgrade ilmu, baik
ilmu pedagogi maupun profesional.
Mengembangkan kapasitas diri untuk menjadi layak
disandingkan dengan perubahan zaman khususnya diera digital ini adalah
kewajiban mutlak seorang guru. Meskipun kepala sekolah dan dinas terkait juga punya
andil dalam pengembangan ilmu para bawahannya.
Pengembangan ilmu yang dilakukan oleh seorang guru bisa
dimana saja dan dari mana saja. Terlebih lagi sekarang jaringan internet hampir
ada di semua daerah. Walaupun kita tidak bisa mengabaikan jika masih ada daerah
yang tidak dijangkau oleh internet.
Namun, sebagai seorang pendidik kita harus punya seribu cara untuk tetap
selangkah lebih maju dari siswa yang kita didik dan punya sejuta cara agar pandangan
kita tetap seiring dengan perkembangan zaman.
Contoh menjadi guru di era revolusi 4.0 meski mengajar di daerah
pinggiran dengan fasilitasnya tidak memadai, tetaplah harus kreatif dan inovatif.
Kreatif dalam menemukan cara-cara baru dalam mengajar dengan
memanfaatkan sarana yang ada. Serta inovatif dalam memadupadankan hal-hal baru. Melihat
inovasi-inovasi yang dilakukan orang lain kemudian mengadaptasi di tempat sendiri.
Jangan malu untuk berubah dan bertanya. Karena memupuk rasa malu itu tidaklah
akan menghasilkan sesuatu yang baru.
Sebagai calon guru ahli yang notabenenya sudah tahu kondisi sekolah
tempat kita berada. Semestinya beberapa media pembelajaran sederhana tetap bisa
dilakukan. Kita tidak bisa menyalahkan keadaan dan situasi. Beranggapan kita
tidak turut dalam era revolusi 4.0 karena berada di daerah terpinggirkan, itu adalah
kesalahan besar dan pemikiran yang salah kaprah.
Lakukanlah perubahan meskipun hanya sedikit. Jangan biarkan
pikiran-pikiran mereka sempit meski terpinggirkan. Biarkan angan mereka
melambung tinggi. Karena kita tidak pernah bisa meramal akan menjadi apa mereka
kelak.
Salah satu contohnya adalah guru bisa memaksimalkan
penggunaan ponsel cerdas sebagai media pembantu dalam merancang pembelajaran. Ada
banyak fitur gratis yang ditawarkan di aplikasi play store. Seperti aplikasi comic
strip yang bisa kita jadikan sarana untuk membangun konsep atau menyimpulkan
suatu materi. Tentunya kita bisa memakai
foto mereka. Jadi sebelum kita masuk ke inti kegiatan, mereka sudah tertarik
dengan materi yang akan kita sungguhkan.
Namun, guru yang baik juga harus siap dengan kondisi apa pun. Comic
yang sudah kita rancang tadi tidak bisa kita tampilkan. Maka guru yang kreatif
harus punya cara lain untuk menarik minat siswa. Kita bisa mengubah
konsep-konsep yang sudah kita tuangkan dalam comic menjadi sebuah permainan
yang unik, seperti membuat “Bola Misteri” atau permainan lainnya.
Tentu, bukan itu saja fitur-fitur di ponsel cerdas yang bisa
kita gunakan. Ada banyak sekali pilihan yang bisa kita gunakan sesuai dengan
keperluan pembelajaran.
Cara sederhana dan gampang inilah yang kadang sangat
dinantikan siswa. Mereka terlalu bosan hanya untuk mendengarkan versi-versi
mengajar yang selalu sama mulai dari SD dulu. Jika gaya mengajar kita sama,
maka jangan sekali-sekali menyalahkan siswa apabila mereka tertidur di dalam
kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar