Senyum semringah para siswa SMPN 3 Peusangan bak bulan lima
belas. Usaha dan kerja keras mereka selama ini tak sia-sia begitu saja. Niat hati mengubah paradigma tentang sukarnya
menulis akhirnya terwujud. Mading sekolah sebagai sarana mempublikasikan hasil
karya mereka kini sudah hadir.
“Bagus Bu”, celoteh salah satu siswa ketika redaksi mading
mulai ku tempel.
“Iya, keren mading kita”, kata siswa yang lainnya.
Mungkin mereka belum pernah melihat pikirku. Jauh dilubuk
hati aku bersyukur, respon mereka sangat baik.
Besar harapanku nanti, agar mading ini bisa menjadi tumpuan
mereka yang punya hobi menulis. Agar bakat-bakat yang selama ini tertanam
kering kerontangsegera tumbuh. Mulai subur bagai kecambah di musim penghujan. Bersama
energi siap tanding dengan kaum milenial diluar sana.
Mading sekolah
yang kini hadir seolah menjawab kegalauan mereka tentang bagaimana mengenal
dunia dan mengenalkan diri. Mengasah kemampuan menulis lewat cara sederhana
namun pasti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar